Bab 697 Air Tumpah di Gaunnya
Nana menundukkan kepalanya sedikit tersipu. "Kau tahu itu, tapi kenapa kau harus mengatakannya dengan keras?"
Mandy tersenyum."Ada apa? Hanya kita berdua. Omong-omong, kapan Henny-mu akan tiba?"
"Entahlah. Ayahku bilang dia akan datang, tapi sampai sekarang, aku belum melihatnya," Nana menunduk dengan tatapan redup.
Pada saat ini, seorang pelayan datang. "Nona Mae, Tuan Besar dan Tuan ingin bertemu denganmu. Mereka mengatakan bahwa mereka ingin Nona bertemu dengan Tuan Lancaster."
"Tuan Lancaster?" Mata Nana berbinar.
Mungkinkah Tuan Lancaster adalah Henry?
Tidak heran ia tidak melihatnya setelah menunggu di sini untuk waktu yang lama. Ternyata ia sudah sampai dan bersama kakeknya.
"Begitu. Aku akan segera pergi," jawab Nana dengan senyum berseri-seri. Pelayan itu mengangguk dan pergi.
Mandy memandang Nana yang sangat senang. Dia menepuk pundak Nana. "Selamat, kau bisa bertemu Henny-mu sekarang."
Nana mengatupkan tangannya dalam kegembiraan dan tidak berbicara.
Mandy mendorongnya. "

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link