Bab 167
"Kalau gitu, saya pamit dulu, dah!"
Tanpa menunggu tanggapan dari Lydia, Victoria memeluk bingkai lukisan, berbelok sambil meluncur cepat melewati celah yang sengaja dibuka oleh Chris. Setelah Victoria pergi, Chris segera melangkah ke samping untuk menghalangi jalan.
Gabriella dan Lydia yang gagal mendapatkan lukisan itu pergi dari sana dengan wajah yang sangat suram.
Lydia merasa tidak senang karena tidak bisa mendapatkan lukisan yang disukai Eva.
Sementara Gabriella merasa kesal karena Pak Arthur melihat Victoria dengan pandangan yang berbeda.
"Gaby, harusnya kamu nggak bilang kayak gitu. Itu membuat Pak Arthur jadi nggak senang. Kalau kamu nggak melakukannya, mungkin kita masih punya kesempatan. Tapi sekarang, Pak Arthur sudah marah dan kita bahkan nggak punya kesempatan lagi."
Kritikan Lydia membuat Gabriella merasa makin marah.
"Tante Lydia, apa Tante masih nggak mengerti?"
"Apa?"
"Tante benar-benar percaya kalau Pak Arthur memberikan lukisan itu cuma karena dia tertarik dengan Vi

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link