Bab 411
Victoria tidak memikirkan hal-hal ini.
Dia berpikir sejenak, lalu bergumam, "Tapi, kalau aku menikah denganmu, terus anak ini ... "
"Kita bisa menyatakan kepada orang-orang kalau ini adalah anak kita," kata Samuel.
Victoria tertegun menatap Samuel tanpa berkedip.
Samuel tidak berani menatap sepasang mata cantik Victoria yang memesona. Dia hanya merasa wajahnya panas seperti terbakar.
Meski begitu, dia memaksakan diri untuk berkata lagi, "Dengan begitu, bahkan saat kamu hamil, melahirkan, dan pasca melahirkan, kamu nggak perlu menghindari semua orang. Tapi, ada satu kelemahan dari rencana ini, yaitu kita harus menikah sebelum kandunganmu makin besar. Kita juga harus segera mengumumkan kepada orang-orang, kalau nggak, saat perutmu sudah membesar, akan sulit untuk meyakinkan mereka."
Samuel telah mempertimbangkan segala aspek.
Victoria merasa campur aduk dan tidak tahu harus berkata apa.
Samuel mengamati ekspresi Victoria dengan cemas. "Apa kamu marah?"
"Mana mungkin? Aku merasa terharu,"

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link