Bab 468
...
Pengiring pengantin itu melirik jam dan berkata, "Pengantin, waktu yang ditentukan sudah tiba."
Gabriella mencengkeram ponselnya dengan erat. "Nggak perlu menunggu pengantin pria lagi. Kita berangkat sendiri, langsung menuju aula pesta."
"Hah? Pengantin, per, pergi ... sendiri?"
"Kenapa, nggak boleh?" Gabriella menatapnya dengan tajam.
Dua pengiring pengantin itu saling memandang, tetapi tidak ada yang menjawab.
"Aku tahu apa yang kalian pikirkan. Pengantin pria nggak datang menjemput, tapi aku malah menyusulnya ke sana. Itu pasti terlihat sangat nggak berharga. Tapi Julian bukan pria biasa. Mungkin saja ada urusan mendesak di perusahaan yang membuatnya tertahan. Lagian kalau dia nggak mau menikah denganku, dia nggak mungkin menemani latihan pernikahan setiap hari selama ini. Sudah begitu saja. Ambilkan sepatu pernikahanku dan bantu aku memakainya."
Salah satu pengiring pengantin menyerahkan sepatu pernikahan, lalu berjongkok untuk memakaikannya pada Gabriella. Namun, sebelum pengi

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link