Bab 722
Saat dokter mengatakan kalau saraf di tangannya mungkin akan terpengaruh, tidak ada satu pun yang benar-benar memikirkannya dengan serius.
Julian tidak menunjukkan apa-apa, jadi semua orang mengira kalau tidak ada dampak yang berarti.
Hanya Julian sendiri yang tahu bagaimana rasanya.
Rasa sakit itu dirasakannya sendiri. Kalau dia tidak mengeluh, siapa yang akan tahu?
Orang lain hanya bisa bicara seenaknya tanpa merasakan apa-apa.
Victoria bahkan setiap hari menyuruhnya keluar untuk berjalan-jalan, tanpa mengetahui apa yang sebenarnya Julian tahan dalam diam.
Saat memikirkan itu, tenggorokan Victoria terasa tercekat.
"Untungnya saja itu tangan kirimu. Kamu biasanya menggunakan tangan kanan untuk menandatangani dokumen, jadi pekerjaanmu nggak akan terganggu," kata Victoria, berusaha menjaga nadanya agar tetap biasa saja.
Julian tidak menghiraukannya.
Namun, Victoria juga tidak marah.
Dia tetap melanjutkan mengoleskan salep dengan cermat pada luka bakar Julian.
Saat sampai di bagian luar

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link