Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 848

"Itu keluargaku." Brivan memperhatikan ekspresi Victoria. "Kalau kamu takut, bisa tutup pintunya." "Aku nggak takut. Kalau memang keluargamu, apa yang perlu ditakuti?" "Kalau bukan keluargaku, terus menurutmu apa? Hantu kecil yang aku undang dari Terriot? Jangan salah, sekarang banyak orang yang memelihara hantu kecil di rumah. Mereka pasang patung Buddha emas seperti ini, lalu setiap hari memberikan persembahan." Victoria terdiam. Awalnya dia tidak merasa apa-apa, tetapi setelah mendengar kata-kata Brivan, rasa dingin tiba-tiba merayap dari telapak kakinya ke seluruh tubuh. Victoria menatapnya dengan kesal. Sudah babak belur seperti ini, masih sempat bercanda! Brivan menekan tulang rusuknya sambil tertawa, tetapi baru tertawa dua kali, dia langsung menghisap napas dalam-dalam karena rasa sakit. Dia merasa kesakitan sehingga tidak berani tertawa lagi. "Jaga dirimu sendiri, deh!" Victoria berbalik dan berniat menuangkan air untuknya. Namun, begitu dia melihat teko air, ternyata kosong.

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.