Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 103 Ciuman Paksa di Mobil

Tidak lama, Yansen juga melihatnya, lalu melangkah dengan kaki panjangnya menuju ke arahnya. Setiap langkah mendekat, timbul dorongan di hati Kirana untuk langsung berlari kabur. Tidak ada seorang pun yang menemaninya pulang ke negeri ini, hanya Yansen sendiri. Yansen sampai di sisinya, dan berdiri tegak. Tekanan yang dipancarkannya membuat Kirana hampir sulit bernapas. Dia melihat bibir tipis Yansen terkatup rapat, alis tebalnya agak berkerut. Di wajah tampannya masih menempel perban putih yang mencolok. Ekspresi pria itu tampak agak tidak senang, seolah-olah sedang memikirkan bagaimana menegur Kirana. Kirana peka, dan segera membantu Yansen mengambil koper dengan wajah kaku. Wanita ini tidak tahu harus berkata apa sebagai kalimat pertama. Akhirnya, Yansen yang menghela napas berat, dan memecah keheningan di antara mereka. "Kalau aku nggak menghubungimu, kamu memang nggak akan pernah meneleponku duluan, ya?" " ... " Kirana tidak menyangka justru itu yang dibicarakan Yansen. Selain ter

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.