Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 178 Ini Rumah Kita

Yansen sudah terbiasa menunggu Kirana. Dia sudah menunggu bertahun-tahun, tinggal sebentar lagi saja. Menyongsong cahaya senja yang mulai meredup, Kirana menatapnya. Bertahun-tahun berlalu, waktu seolah-olah tidak meninggalkan bekas di wajah Yansen. Jika diperhatikan dengan saksama, masih ada kesan remaja di sana. "Kamu harus lebih sering tersenyum, jangan selalu cemberut." "Hmm, baiklah." Yansen mengangguk, menunggu Kirana duduk, baru kemudian dia ke kursi pengemudi. Hari ini, dia tidak membawa asisten. Sepanjang perjalanan pulang, Kirana merasa seolah-olah mereka pasangan biasa, pulang dari kerja, memasak bersama, lalu tidur berdua. Sayangnya ... Pada akhirnya, Yansen bukan orang biasa. Kirana ingin menanyakan soal ibu Yansen, tetapi setelah dipikir-pikir, akhirnya dia tidak jadi bertanya. Dia tidak ingin merusak momen langka seperti ini. Setibanya di Teluk Permata, Yansen berganti pakaian lalu ke dapur. Kirana pun mengikutinya. "Hari ini aku yang masak, kamu istirahat saja." Meskipu

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.