Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 200 Yansen, Ibuku Sudah Meninggal

Begitu suara itu jatuh, terdengar suara langkah kaki di luar ruang perawatan. Pintu baru terbuka, Yansen langsung melihat Wanda sedang menggenggam tangan ibunya yang mata terpejam rapat, air mata jatuh dengan deras. Mendengar suara itu, Wanda mendongak menatapnya, matanya merah bengkak. "Yansen, dokter bilang kondisi Tante sangat berbahaya! Hari ini jangan ke kantor dulu. Aku pikir kalau beliau sadar, pasti yang pertama ingin dilihat adalah kamu." Yansen berdiri agak jauh dari Wanda. Dia juga sama sekali tidak menunjukkan niat untuk menenangkannya, hanya mengerutkan alis tebalnya. "Ini sudah bukan urusanmu, kamu boleh pergi." "... Baiklah, kalau begitu. Kalau kamu butuh sesuatu, telepon aku kapan saja." Topik tiba-tiba beralih ke ponsel, hati Wanda langsung terkejut. Bu Linda yang berpura-pura pingsan juga diam-diam menusuk telapak tangannya. "Lihat ponselku?" Yansen menunduk hendak mencari ponselnya. Suasana dalam ruang perawatan seketika membeku. Wanda dan Bu Linda sama-sama kaku, ba

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.