Bab 218 Yansen Setuju Bercerai
"Ah ... " Baru sekarang Janna tersadar. "Tapi barusan dia bilang nggak apa-apa! Nggak bisa, aku harus pergi membujuknya."
Janna memang orang yang tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Begitu tahu sedikit informasi, dia langsung ingin segera bertindak.
Sigit tak berdaya, hanya bisa segera menahannya. "Jangan dulu! Ini harus dilakukan perlahan, sekarang emosinya nggak stabil. Lagi pula dia pasti butuh seseorang menemani kalau ke rumah sakit, sekarang nggak ada orang lain, selain aku dan kamu. Masih ada waktu untuk mengubah pikirannya."
"Baiklah." Janna mengangguk, lalu tiba-tiba menatapnya dengan penuh rasa kagum. "Kamu sudah siap menerima Kirana, juga menerima anaknya dengan Yansen?"
Sigit hanya tersenyum pahit. "Apakah aku punya pilihan? Kirana nggak pernah benar-benar membuka hatinya untukku."
Selama ini hanyalah sandiwara satu pihak darinya saja.
"Haiss." Janna mencibir akhirnya hanya bisa berkata dengan datar, "Dia hanya terlalu takut menyusahkan orang lain ... dia terlalu mende

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link