Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 437 Hidup Harus Lihat Orangnya, Mati Harus Lihat Jasadnya

Yansen melihat mereka masuk ke kamar, dan merasa hatinya jauh lebih tenang. Kediamannya di Teluk Permata akhirnya kembali menyambut nyonya rumahnya. Dia membereskan meja makan, lalu kembali ke kamarnya, baru menyadari Pak Lukas sudah meneleponnya berkali-kali. Yansen refleks melirik ke arah kamar Juan, kemudian melangkah ke depan jendela besar, membuka jendela, dan baru menelepon balik. [Pak Yansen, tentang kematian ibunya Bu Kirana, sampai sekarang hampir nggak ada bukti apa pun yang bisa kami temukan.] Pak Lukas berhenti sejenak, nadanya agak tidak berdaya. [Semua saksi dan barang bukti terkait sudah dihancurkan, termasuk rekam medis saat itu, dan juga rekaman CCTV rumah sakit. Bahkan para pengawal yang dulu ditugaskan berjaga di depan kamar ibunya, semuanya berturut-turut meninggal karena sakit.] Jari Yansen mengencang, tulang-tulangnya langsung tampak jelas. "Sepertinya mereka memang mencegah aku menyelidiki." [Sebenarnya ... masih ada satu cara untuk mengetahui penyebab kematian i

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.