Bab 256
Ian menatap perawat yang memegang tangannya dan sorot matanya menjadi suram. Saat hendak mengulurkan tangan dan mendorong perawat menjauh, dia tiba-tiba mendengar langkah kaki.
"Ada apa?"
Mendengar suara tidak asing dari belakang, perawat itu tanpa sadar menoleh ke belakang. Melihat sosok pria itu, dia langsung menghela napas lega dan melepaskan Ian.
"Dokter Devan."
Sorot mata Ian menjadi muram. Bagaimanapun, dia khawatir ada seseorang di sana dan mulai menyingkirkan raut wajah muramnya.
Dokter Devan menatap perawat itu sebelum mengalihkan pandangan ke Ian, "Ada apa?"
Perawat mengambil dua langkah ke arah Dokter Devan dan merendahkan suara, "Aku melihatnya melemparkan barang di lorong, jadi kuingatkan dia untuk mengambilnya, tapi dia ...."
Sebelum perawat selesai berbicara, dia melihat Ian membungkuk dan mengambil barang di lantai.
Adapun kelopak bunga yang tersebar di lantai, Ian tidak mengambilnya. Dia memegang barangnya dan raut wajahnya masih terlihat marah. Kalau bukan karena meng

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link