Bab 486
Melihat wajah pucat Orlin, Daniel pun tidak tahan lagi dan bertanya sambil lalu, "Ada apa? Kenapa wajahmu begitu pucat?"
Orlin bersandar di kursi, ponsel terkunci dengan sekali tekan dan layarnya mati. Dia memejamkan mata dan berkata dengan lesu, "Bandara ditutup karena hujan."
Daniel membeku.
Dia menginjak rem untuk memperlambat laju mobil sebelum menatap Orlin dan bertanya dengan agak ragu, "Kamu akan pergi dari sini?"
"Belum pasti." Orlin tidak menyadari ada yang aneh dengan Daniel dan masih memejamkan mata. Pelipisnya berdenyut nyeri, sepertinya dia sakit kepala karena kurang tidur.
Orlin juga mengira hujan akan mengganggu perjalanan, tetapi tidak menyangka bandara akan tiba-tiba berhenti beroperasi. Padahal bandara masih beroperasi dua hari yang lalu saat Aaron pergi.
Sekarang penerbangan ditutup. Kalau sesuatu benar-benar terjadi pada bibinya, bagaimana Orlin bisa kembali ke Kota Kasan?
Takutnya kereta api cepat juga ditutup sementara.
Sekalipun tidak ditutup, akan sulit mendapat

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link