Bab 19
Bubur Sandra tumpah dan mengenai tubuh seorang mahasiswa laki-laki yang lewat.
Hanya Sandra yang tidak terkena tumpahan bubur yang panas itu.
"Ah!"
Radit tidak menyangka bubur itu panas sekali, dia merasakan sakit di bagian dada dan perut.
Mendengar suara rintihan Radit, Sandra terkejut dan segera bertanya, "Kamu nggak apa-apa?"
Radit menarik napas beberapa kali, akhirnya kondisinya sudah lebih baik, lalu melambaikan tangannya ke arah Sandra. "Aku nggak apa-apa. Maaf, ini salahku. Gara-gara aku, buburmu sampai tumpah. Aku belikan bubur lagi, ya."
Permintaan maaf Radit membuat Sandra tertegun sejenak.
Kenapa ada korban yang justru menawarkan diri untuk mengganti rugi?
Lagi pula, hal ini juga tidak sepenuhnya salah Radit.
"Nggak perlu, aku bisa membelinya sendiri." Sandra melihat tumpahan bubur di lantai sambil menggelengkan kepala kepada Radit. Sandra mengeluarkan tisu dari saku dan memberikannya kepadanya. Sambil menunjuk tumpahan bubur di baju Radit, Sandra berkata dengan ekspresi kha

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link