Bab 24
Sabian ragu-ragu membuka mulutnya, "Besok keluarga Fuadi akan adakan lelang. Kebetulan aku baru saja menjalin hubungan dengan pacarku. Aku berencana untuk belikan dia perhiasan."
"Pacar? Kalau aku nggak salah ingat, kamu baru akan ujian nasional tahun depan, bukan? Kamu pacaran duluan?"
Sabian langsung menggelengkan kepalanya, "Bukan, aku belum pacaran. Aku berencana untuk nyatakan perasaan setelah ujian."
Johan menggeleng-gelengkan kepala dan mengejek, "Kamu benar-benar dermawan ya."
Sabian tidak menyadari maksud di balik kata-kata itu. Dia tertawa, "Aku suka dia, tentu saja aku harus baik padanya. Kalau aku nggak baik sama dia, gimana kalau dia kabur dengan orang lain?"
Johan menunjukkan raut wajah meremehkan, "Lihatlah dirimu yang nggak berdaya."
Sabian terkekeh, "Kak, aku mohon."
"Oke, nanti aku akan suruh bagian keuangan untuk keluarkan dari rekening pribadiku."
Sabian langsung tersenyum lebar, "Terima kasih, Kak. Aku kembali ke sekolah dulu. Besok ingat transfer, ya. Jangan lupa.

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link