Bab 5
Tidak ada rasa sakit seperti yang kubayangkan, tubuhku terasa ringan, melayang di udara seperti awan.
Arga berubah menjadi serigala, dia meraung marah, kemudian melompat keluar jendela.
Di bawah cahaya bulan, Arga berlari kencang, matanya membelalak penuh amarah, tetapi dia seolah tidak bisa melihatku.
Melihat Arga panik mencari ke sana kemari, tetapi tidak berhasil menemukanku, aku tertawa sinis.
Tiba-tiba, terdengar suara rendah dan memikat.
"Sudah puas?"
Aku terkejut, lalu menyadari diriku melayang ke arah Hutan Dhuma.
Aku memandang ke atas, tetapi tidak melihat siapa-siapa.
"Kamu menyelamatkanku lagi, tapi aku hanya manusia biasa, apa untungnya kamu menyelamatkanku?"
Tidak ada jawaban.
Tidak lama kemudian, aku tiba di Hutan Dhuma.
Di sini adalah hutan kecil yang terletak di pinggiran kota. Karena berada di kaki gunung, hutan ini sepanjang hari diselimuti kabut. Banyak orang yang mengakhiri hidupnya di sini.
Oleh karena itu, Hutan Dhuma juga dikenal sebagai Hutan Maut.
Tiba-tiba, ak

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link