Bab 12
Octaviani segera menghentikan Martin dan menggelengkan kepala. "Omonganmu ini nggak pantas. Albert nggak memintaku untuk menunggunya. Sekarang Albert juga berstatus sebagai suami Sally. Kalau aku benar-benar mendambakannya, apa bedanya dengan pelakor?"
Yang lain mulai membujuknya, "Kak Octa, kamu terlalu bermartabat. Sekalipun hubunganmu dengan Kak Albert hanya biasa, percaya nggak, Sally akan tetap yakin kalian punya hubungan lebih dari itu? Sally pernah keluar sebelumnya. Dia bahkan ingin menamparmu saat bertemu denganmu. Melihatnya saja sudah membuatku marah."
"Cukup, jangan bicarakan ini lagi."
Octaviani menoleh pada Albert dan menyadari kejanggalannya. Octaviani bertanya, "Apa kamu nggak enak badan? Lebih baik kamu pulang dulu saja."
Albert tetap memejamkan matanya. Bulu matanya bergetar. "Nggak apa-apa, aku sedang memikirkan sesuatu."
Bulu mata Albert menjuntai ke bawah. Entah apa yang ada dalam pikirannya, sampai-sampai tak menyadari pintu ruangan dibuka. Adrian melangkah ke dal

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link