Bab 134
Riska mencengkeram dadanya sambil memelototi Sally dengan marah.
Albert memakai sepatu itu, pura-pura tidak tahu suasana tegang di antara mereka.
Suara Nenek segera memecah keheningan.
"Sally, duduklah. Aku sudah selesai bicara dengan Zuhdi tentang kondisimu. Biarkan dia memeriksa denyut nadimu."
Dokter tua itu bernama Zuhdi Kumara. Hari ini, dokter mengenakan batik, wajahnya terlihat seperti orang bijak.
Sally duduk di sofa dalam diam.
Nenek menggenggam tangannya dan melihat telapak tangannya basah oleh keringat. "Kenapa berkeringat begini? Apa kamu sakit lagi?"
Setelah mengatakan ini, Nenek menatap Albert dengan kesal. "Sudah aku bilang beberapa hari sebelumnya untuk lebih berhati-hati, tapi kamu malah sibuk dengan perusahaan sialan itu."
Albert biasanya cepat membalas, tapi malam ini diam saja. Albert berjalan ke samping untuk duduk, memejamkan mata dan meluruskan kakinya.
Nenek memarahinya beberapa kali, merasa bosan, lalu menarik Sally untuk duduk.
"Zuhdi, cepat periksa menantuku.

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link