Bab 82
"Sally, orang ini sudah mengganggumu? Perlu Kakak turun tangan?"
Sally menggeleng, sambil menggenggam tasnya. "Nggak perlu, Kak. Terima kasih."
Adrian mengulurkan tangan dan mengusap rambut Sally. "Pulanglah. Kalau butuh bantuan, telepon aku kapan saja."
Adrian selalu bersikap lembut padanya, dulu Sally sangat bersyukur karenanya.
Namun, dalam beberapa pertemuan terakhir, entah kenapa dia merasa aneh, ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan.
Begitu keluar dari pintu hotel, terlihat olehnya Albert berdiri di depan tiang sambil merokok. Di jarinya ada sebatang rokok, dan pandangannya menyapu seluruh tubuh Sally dari atas ke bawah.
"Sudah selesai ngobrol?"
Suasana hati Albert sedang buruk. Dia mengibaskan abu rokok dengan kesal.
Sally menunduk, berniat langsung pergi. Namun, Albert malah mengikuti seperti bayangan. "Tengah malam begini datang ke tempat seperti ini untuk menemui pria, kamu nggak merasa itu nggak pantas?"
Langkah Sally terhenti. Dia tahu Albert sedang mencari perkara.
"Albert,

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link