Bab 139
”Tidak,” jawabnya lemah
Dia tidak bertanya mengapa aku batuk darah. Dia hanya minggir dan membiarkanku lewat.
Aku duduk di sofa untuk minum obat. Kali ini, mualnya tidak sekuat sebelumnya.
Aku menahannya, menghabiskan dosis, dan berbalik. Zachary masih berdiri di tempat yang sama.
“Apakah kamu akan kembali ke Kota Tong?” Aku bertanya dengan ragu-ragu. Aku bisa mengantarmu kembali ke sana.
"Tidak usah. Joshua akan datang dan menjemputku.”
Zachary menolak tawaran ku, tapi aku tidak kecewa. Kami mungkin tidak akan bisa bertemu lagi setelah ini.
Aku berbaring di sofa untuk beristirahat. Zachary datang untuk duduk di sampingku, membuatku terpana.
“Apa kamu tidak akan tidur?” Aku bertanya.
"Aku tidak lelah. Lagipula Joshua hampir sampai,” jelasnya.
Apakah Joshua terburu-buru ke sini?
"Kalau begitu, aku akan pergi ke kamarku untuk tidur." Aku bangun untuk pergi.
"Bel," serunya.
"Ya?" Tanyaku, menatapnya dengan bingung.
"Jika kamu menghadapi masalah, jangan ragu untuk mencariku."
Suara Zachary

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link