Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 345

Mobil itu bergerak perlahan. Aku memiringkan kepalaku sedikit dan melihat ke luar jendela. Salju lembut menari-nari dalam cahaya di hari bersalju yang indah, seperti jiwa yang tenang dan murni dari pria itu. Karena Kota Wu adalah kota dengan sering hujan dan salju, aku dulu tidak menyukai hari-hari bersalju karena selalu lembab dan sedingin es. Padahal aku jatuh cinta dengan cuaca seperti ini, terutama salju di Finlandia, terutama di Espoo. Aku jatuh cinta di kota itu karena satu orang. Itu adalah kata-kata terakhir almarhum Pak Tua Schick. Aku menghela napas panjang dan hendak menarik kembali tatapanku. Melalui selimut tebal salju yang turun, aku tiba-tiba melihat sesosok tubuh di dekat jendela. Seorang pria berdiri di dekat jendela lantai dua dengan postur tegak dan tegap. Dia tetap tampan seperti biasanya, meski ekspresinya kejam dan tidak berperasaan. Jadi dia ada di mansion. Aku tidak berani mengedipkan mata. Aku juga tidak berani menginstruksikan pengemudi untuk menghentikan mobi

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.