Bab 494
Saat Summer mendengar suaraku, matanya berkilauan.
"Carol," dia memanggil namaku.
Luka Summer di wajahnya masih belum sembuh. Wajahnya dipenuhi noda kuning karena obat dan itu tampak menakutkan.
Meski begitu, matanya bersinar terang. Itu adalah satu-satunya kilau yang tersisa.
Aku menjawab dengan lembut, "Ini aku."
"Carol, terima kasih sudah datang ke sini," katanya.
Suaranya penuh rasa terima kasih.
Aku bertanya dengan lembut, "Apakah terjadi sesuatu?"
Mendengar itu, Summer menggelengkan kepalanya. Dia berkata dengan lemah, “Tidak banyak. Aku hanya merindukan Joseph. Dia sudah meninggalkanku selama hampir dua tahun. Dalam dua tahun terakhir, aku hidup tetapi tidak lebih dari orang mati yang berjalan. Satu-satunya kehangatan yang kumiliki adalah kamu dan Charles, tapi sekarang... aku sadar aku tidak akan pernah bisa melupakannya!”
Aku lega mendengar Summer dengan penuh syukur menyebut Charles. Itu berarti dia tidak datang ke sini karena Charles mengganggunya.
Aku bertanya padanya denga

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link