Bab 231 Bersumpah dan Memberi Jaminan
Jane dipeluk erat oleh Jonathan. Meski punggung Jonathan masih berdenyut kesakitan, dia hanya menunjukkan wajah muram. Setelah beberapa saat, dia perlahan melonggarkan pelukannya.
"Jangan bilang begitu." Suara Jonathan melembut, wajahnya yang awalnya pucat dan muram pun menjadi sedikit lebih lembut. "Jane, jangan menangis."
"Kak Jonathan, aku nggak ingin meninggalkanmu, juga nggak ingin meninggalkan Ayah dan Ibu." Suara Jane tercekat oleh isak tangis. "Tapi aku juga nggak ingin membuat semua orang nggak bahagia. Kalau begitu, lebih baik aku pergi saja!"
"Kamu nggak perlu pergi." Suara Jonathan menjadi lebih dalam. "Kakak akan mengurus semuanya. Kamu tumbuh besar di rumah ini, kalau kamu pergi, kamu mau pergi ke mana?"
Jane menggigit bibirnya, mengulurkan tangan untuk meraih tangan Jonathan dan berkata, "Kak Jonathan, aku nggak ingin membuatmu berada dalam posisi sulit."
"Nggak sama sekali," jawab Jonathan singkat.
Jonathan melangkah maju beberapa langkah, terbatuk pelan dua kali sebelu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link