Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 554 Pisau Pengkhianatan yang Tajam

Pak Aji duduk di dalam bangsal tanpa ada niatan untuk pergi. Sementara itu, Arthur tidak peduli tindakannya ditonton orang lain atau tidak. Yang jelas, dia ingin menyiksa Wilma sesuka hati. Tidak ada sesuatu pun yang bisa memengaruhinya. Sebaliknya, Wilma yang sudah tidak sanggup lagi akhirnya membuka mulut untuk memohon ampun, "Arthur, aku memang pernah berbuat salah padamu, tapi selama ini aku sudah memberimu banyak hal, begitu juga untuk Esther. Apa kamu nggak takut kena karma setelah menikamku dari belakang begini?" Arthur terkekeh pelan. Dengan tenang, dia menanggapi, "Wilma, biar kuberi tahu satu hal. Setiap sebab pasti ada akibat. Aku adalah karmamu." "Dulu waktu menyuruhku memukuli istriku sendiri, apa kamu pernah berpikir kalau suatu hari nasibmu akan ada dalam genggamanku?" Suara Arthur terdengar serak dan mengerikan. Di dalam bangsal ini, dia tidak perlu lagi memakai masker, jadi separuh wajahnya yang penuh luka bekas terbakar terlihat jelas. Wilma tidak berani menatapnya ka

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.