Bab 27
Begitu memikirkan perilakunya, Hanna bersandar padanya dan tertidur pulas.
Dia terbangun oleh bunyi benturan dari dinding.
Jam sembilan.
Dua jam setelah Yohan meminum obatnya.
Hanna mengucek matanya, begitu melihat tatapan Yohan, dia segera terjaga sepenuhnya.
Pria itu sedikit gemetar, napasnya berat, sudut bibirnya terluka dan darahnya menetes ke tubuhnya.
Punggung tangan kanan Yohan terasa panas luar biasa, namun hanya menyentuh punggung Hanna dengan lembut saat dia tak sadar.
"Yohan, bangun, Yohan!" Hanna menepuk wajahnya dengan cemas
Keringat menutupi dahinya, Yohan membuka mata dengan susah payah mendengar panggilan Hanna. "Do ... dokter ... Jennifer ... "
"Lupakan dulu Jennifer, kuncinya di mana? Aku akan bantu bukakan!"
"Di ... di perutku."
Tangan Hanna berhenti sejenak, penuh tanda tanya.
Yohan meringis kesakitan, berkata dengan singkat, "Statusnya resmi."
Hanna hampir tertawa karena kesal.
Jennifer memberi tiga kapsul lagi, lalu dua suntikan penenang, barulah Yohan bisa tertid

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link