Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 25

Aku terkekeh, lalu membungkuk untuk berbicara di telinganya. "Benar, nyawa memang harus diganti dengan nyawa." "Kamulah yang harus bayar perbuatanmu dengan nyawamu." Aku perlahan-lahan menggerakkan pisau di arteri lehernya. Pria itu ketakutan sampai mengompol dan tidak berani bergerak. Aku melempar pisau buah ke samping, lalu tertawa terbahak-bahak. Aku membuka selimut, lalu memotret celananya yang basah. Setelah itu, aku menyebarkannya ke grup keluarga. Grup yang diisi oleh keluarga besar Daniel. Aku bahkan menambahkan kalimat di bawahnya. [Nggak disangka suamiku masih bisa mengompol, lucu sekali.] Grup itu sangat sepi, hanya keponakan kecil Daniel yang mengirim pesan suara melalui ponsel ibunya. "Aku bahkan sudah nggak ngompol lagi saat 8 tahun, dia memalukan sekali." Benar sekali, Daniel merasa sangat malu pada saat ini. Dia memelototiku dengan kesal, bola matanya terlihat seperti ikan yang meninggalkan air. "Apakah kamu nggak takut aku balas dendam padamu setelah aku pulih?" Aku me

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.