Bab 49 Melepaskan Kemampuan Diri Dalam Batas yang Bisa Diterima Oleh Orang Lain
"Tenang saja, aku bisa." Ivana menoleh ke arah Amanda dan tersenyum.
Setelah Ivana mulai berjalan, semua orang baru menyadari jika sikap dan gerakan Ivana sesuai standar.
"Ivana, kamu belajar dengan sangat baik." Amanda berkata dengan senang.
Ivana hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa.
...
Waktu berlalu detik demi detik.
Olivia adalah yang pertama tidak tahan lagi. Dia duduk di tangga batu dan tidak ingin melanjutkan perjalanan.
Setengah jam kemudian, bahkan Christo yang berjalan paling depan juga mulai merasa kelelahan. Akan tetapi, keempat pria itu tetap bertahan untuk terus mendaki.
Sementara itu, Ivana seolah-olah tidak mengeluarkan keringat setetes pun dan berjalan perlahan ke atas.
"Aku nggak tahan lagi, aku mau istirahat sebentar. Ivana, kamu mau istirahat juga sebentar?" Amanda mengusap keringat di dahinya dan bertanya kepada Ivana.
Tangan Amanda tanpa sengaja mengusap-usap perutnya.
Ivana menoleh dan melihat Amanda. Kemudian, dia melihat ke arah juru kamera yang juga t

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link