Bab 61
"Bibi juga kangen banget sama Hanni."
Gea memeluk gadis kecil itu erat, lalu mencium lembut pipi halus Hanni.
Wajah Hanni lebih banyak mewarisi kecantikan ibunya, Sofia. Dewasa nanti, dia pasti akan tumbuh menjadi gadis yang menawan.
"Begitu tahu kamu mau datang, Hanni senangnya bukan main sampai nggak berhenti ngoceh ke aku. Aku yang jadi ibunya sampai iri loh," goda Sofia.
Saat itu juga, Hanni berlari kecil ke pelukan Sofia, mencium pipi ibunya, dan berkata dengan nada manja, "Dedek memang suka sama Bibi Gea, tapi lebih suka sama Ibu."
Sofia hanya bisa tersenyum mendengarnya. "Kamu ini, dasar bocah pintar."
Gea tertawa melihat keakraban keduanya. "Ya, persis kayak kamu."
Sementara itu, pandangan mata Sony tampak tertuju pada senyum manis Gea. Sejak keluar dari kamar mandi, Gea sama sekali tidak melirik ke arahnya, bahkan terkesan mengabaikan kehadirannya.
Tampaknya, Gea benar-benar membenci Sony.
Seminggu tak bertemu, Gea terlihat semakin kurus. Bahkan tulang selangkanya semakin terl

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link