Bab 85
Mendengar ucapan itu, Eric menoleh ke arah Sania.
Menatap ekspresi gadis itu yang tenang, perasaannya jadi campur aduk.
Bibir Eric bergerak sedikit, seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi setelah beberapa kali membuka dan menutup mulut, tak ada kata yang keluar.
Dia akhirnya menundukkan kepala.
Melihat sikap Eric yang diam seribu bahasa, Risa makin geram.
Tak tahan lagi, Risa akhirnya berseru tajam, "Pergi! Aku nggak mau melihatmu sekarang! Cepat pergi dari sini!"
Eric tak berani melawan, takut Risa jadi sakit karena marah.
Eric hanya bisa mengangguk, lalu berbalik pergi.
Begitu Eric pergi, barulah Sania bereaksi.
Dia berdiri dan berjalan menuju Risa, mengulurkan tangan untuk menopang nenek itu. "Sudahlah, Nek, jangan marah lagi, Nanti malah sakit karena terlalu marah."
Sambil berbicara, dia membantu Risa duduk di kursi.
Risa menatap Sania dengan perasaan campur aduk.
Baru kemarin dia berbicara pada Sania, meminta keduanya saling memberi kesempatan, tetapi sekarang, cucunya yang tak t

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link