Bab 137
Kata-kata itu terlalu kejam baginya. Setiap kali memikirkannya, jantungnya terasa sakit luar biasa. Dia bahkan tidak sanggup mengucapkannya.
Pada saat ini, Miguel akhirnya menyadari betapa dalam obsesinya terhadap Valencia dan betapa kuat sifat posesifnya.
Selama 20 tahun terakhir ini, Miguel tidak pernah merasa hancur dan putus asa seperti sekarang.
Setetes air mata mengalir di matanya, dan Miguel merasa sangat sedih hingga hampir hancur.
Cuaca musim dingin dingin dan menusuk.
Miguel berdiri di tengah angin dingin, menatap Valencia dengan tatapan sedih, seolah-olah dia akan tertiup angin sedetik kemudian.
Rahang Valencia mengatup, wajahnya dingin, dan kemarahan di matanya terlihat jelas, "Miguel, kita putus dengan damai. Aku sudah cukup menjaga reputasimu. Kalau kamu terus menggangguku seperti ini berulang kali, jangan salahkan aku karena bersikap kejam!"
Air mata berkilauan di mata Miguel, dan tempat dia dipukul oleh Lorenzo memar dan merah.
"Nggak." Suara Miguel serak, "Valencia, ak

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link