Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 147

Dia merasakan dirinya terangkat lagi, dan setelah berjalan beberapa jarak, dia dijatuhkan dengan keras lagi. Lantainya terbuat dari lembaran besi. Begitu dia mendarat di tanah, Laura merasa seolah-olah semua tulang di tubuhnya akan patah. Dengan suara "bang", pantatnya menghantam tanah dan dia berkeringat dingin karena kesakitan. Mulutnya tertutup rapat dan dia tidak bisa bicara. Ketakutan di hatinya membuatnya gemetar tak terkendali. Suara langkah kaki mendekat. Suara ritsleting terdengar di atas kepala. Kantong itu terbuka, memperlihatkan rambut Laura acak-acakan, matanya ketakutan, dan mulutnya mengeluarkan suara "hiks, hiks, hiks". Dia tampak sangat ketakutan. "Bos menyuruhku melepaskanmu, takut kamu mati kehabisan napas, nanti sulit menjelaskannya pada Bos." Pria itu tersenyum nakal dan menatap Laura dengan mata penuh nafsu. "Kamu memang cantik, tapi sayang sekali aku nggak bisa menyentuhmu sekarang. Kalau nggak, aku akan benar-benar menidurimu!" Wajah Laura menjadi pucat, dia gem

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.