Bab 177
Henry menasihati dengan sabar, "William itu pebisnis biasa, dia nggak pernah mengalami dunia penuh kekerasan seperti ini. Meski kamu sudah mengirim pengawal untuk melindungi mereka, nggak mungkin mereka bisa menjaga setiap saat. Kamu juga lihat sendiri, dalam persainganmu dengan Axel, yang pertama kali jadi korban adalah keluarga Kylie."
Tatapan Lorenzo begitu dalam dan gelap, seperti lautan tanpa dasar. Jakunnya bergerak naik-turun dan sudut matanya memerah.
"Kakek, apa Kakek yakin kalau aku putus dengan Valencia, Axel bakal percaya begitu saja?"
"Itulah kenapa kamu harus benar-benar putus, bukan sekadar pura-pura. Gadis dari keluarga Kylie itu polos, nggak bisa akting. Kalau kamu bilang ke dia ini cuma sandiwara, dia pasti bakal ketahuan. Lorenzo, kalau mau melakukannya, lakukan dengan tegas dan menyeluruh."
Rasa sakit melintas di mata Lorenzo. "Aku pernah janji ke dia, aku nggak akan pernah menyakitinya."
"Ini bukan menyakiti, tapi melindunginya."
"Kakek, alasan Axel menargetkan kel

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link