Bab 314
Setelah menyelesaikan urusan di Grup Wesley, Lorenzo langsung menuju ke markasnya.
Di ruang bawah tanah.
Lorenzo berdiri sekitar tiga sampai empat meter dari Laura.
"Lorenzo! Lorenzo, akhirnya kamu datang menemuiku!" Begitu melihat Lorenzo, Laura seperti orang gila. Dia berteriak histeris sambil menangis, berusaha lari ke arah pria itu.
Suara seraknya terdengar mengerikan.
Namun, tangan dan kakinya masih terikat. Tali yang membelenggunya diikat erat ke pintu besi di sampingnya. Laura seperti binatang yang diikat, tidak punya sedikit pun harga diri.
Lorenzo mengerutkan keningnya. Aura dingin menyelimuti sekelilingnya.
"Siapa yang mengizinkanmu memanggilku seperti itu?"
Mendengar kata-kata Lorenzo, Laura tertegun, lalu tertawa getir.
"Kenapa aku nggak boleh manggil kamu begitu? Mau aku panggil kakak?" Ekspresi Laura tampak aneh. Dia menyeringai. "Kalau mau dipanggil kakak juga nggak masalah. Aku paling suka kakakku."
Lorenzo mengerutkan keningnya lebih dalam. "Kamu sadar nggak sih, apa y

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link