Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 482

Baiklah, dia harus mengakui ... dia kalah telak. Saat itu juga, semua prinsipnya runtuh. Dia benar-benar kalah. Lorenzo mengetuk sekat pemisah kabin mobil. Sopir langsung paham dan membelokkan mobil ke sebuah jalan kecil. Beberapa menit kemudian, Cullinan itu berhenti di tepi lapangan berumput yang kosong dan sepi. Setelah memarkir mobil, sang sopir cepat-cepat turun dan pergi. Kini, hanya ada mereka berdua di dalam kabin mobil yang sunyi itu. Kali ini Lorenzo yang mengambil inisiatif. Dia mencium Valencia dengan penuh gairah, dalam, dan membara. Suhu di dalam mobil langsung melonjak. Napas mereka perlahan memburu. Hasrat mereka api yang menyebar dan membakar padang rumput kering. Valencia membuka kedua kakinya dan duduk di paha Lorenzo. Tubuh mereka tak berjarak, menyatu erat dalam kehangatan yang memabukkan. Lorenzo meraih pinggang Valencia dengan satu tangan, sementara tangan yang lainnya menyusuri paha halus Valencia ke atas. Telapak tangan pria itu terasa panas. Dada Valencia naik

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.