Bab 5
Saat ini, Shania mulai menangis.
Dia mengangkat tangan yang terluka, lalu menunjuk Felix.
"Tadi, dia yang menyakiti aku dan Ibu."
Wajah Felix menampakkan ekspresi yang rumit. Namun, dia menekan kepala putrinya dan meminta maaf padaku serta Shania.
"Maaf, Pak Willy, istri dan putriku nggak tahu aturan, sampai menyusahkan Bu Cindy."
Nia tidak lagi garang seperti tadi. Dia menangis sambil meminta maaf pada kami.
Hari ini adalah jamuan Keluarga Mortatti. Aku tidak ingin momen spesial seperti ini dirusak orang lain.
Lagi pula, urusanku dengan mereka masih harus diselesaikan nanti. Aku tidak perlu terburu-buru sekarang.
Aku menyuruh orang-orang mengusirnya keluar.
Sebelum pergi, mata Felix sedikit berbinar.
Aku tidak menghiraukannya. Aku tetap menemani Willy sambil lanjut memimpin jamuan keluarga.
Luka di tubuh putriku sudah ditangani dokter. Sekarang, dia digendong Willy sambil menerima tatapan setiap anggota keluarga Mortatti.
Beberapa orang yang dulu dekat dengan Felix mengenaliku. Mata m

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link