Bab 117 Kasih Sayang Ibu Yang Terlambat
Arianne tidak berkata-kata. Dia berhati-hati menuruni tangga dan memasuki ruang makan. Mark melihat ke arahnya dengan acuh tak acuh. “Kau perlu seseorang mengundangmu untuk makan? Tidakkah aku pernah mengajarimu aturannya?”
Dia duduk dan mulai makan seorang diri karena dia memang lapar. Selain itu, dia yakin bahwa Mark tidak akan melakukan apapun pada dirinya dihadapan Helen. Lagipula, dia masih perlu menjaga citra sempurnanya di depan orang lain. Memasang muka masam adalah yang paling mungkin dia lakukan.
Helen melihat ke arah Arianne dengan tatapan keibuan. “Mark, aku sangat amat bersyukur atas semua kepedulian yang telah kau berikan pada Ari dahulu. Sebagai seorang ibu, aku tidak bisa tidak merasa malu.”
Aery tidak dapat melanjutkan melihat pertunjukan ini. Sebelum Mark menjawabnya, dia menyela, “Mark sayang, kau sungguh orang yang baik. Membayangkan bahwa kau bisa mengurus seorang anak dari musuh dan memberinya makan selama beberapa dekade.”
Ekspresi wajah Helen berubah datar s

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link