Bab 1249
Adsila tersadar, lalu menjulingkan matanya pada Marlon, kemudian berkata dengan kesal, "Ya, betul! Aku ini sering diabaikan, puas? Bukankah dulu kamu juga mengabaikanku? Apa menyindirku membuatmu senang?"
Setelah dimarahi, Marlon tertegun sejenak, tapi kemudian tertawa terbahak-bahak, "Nggak, nggak! Kamu sudah membuatku luluh, sekarang aku di pihakmu! Jangan marah!"
Wajah Adsila memanas, apa ....
Apa maksudnya sudah membuatnya luluh?
Sebenarnya apa yang dibicarakan pria ini?
Ariel meletakkan sendoknya, lalu berdiri sambil berkata, "Aku sudah selesai makan, kalian makanlah pelan-pelan."
Setelah itu, dia kembali ke kamarnya, di meja makan hanya menyisakan Adsila, berhadapan dengan Marlon yang wajahnya penuh senyuman.
"Itu .... Aku mau lihat Bibi dulu!"
Baru saja dia akan pergi, Marlon malah menariknya kembali sambil berkata, "Untuk saat ini jangan ganggu Bos dulu, hari ini dia hanya ingin menenangkan diri."
Apa boleh buat, Adsila duduk kembali.
Dia tidak berselera makan ataupun minum.
Ma

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link