Bab 124
Setelah mendengar nama pria itu, Pamela mengerutkan alisnya. "Apa aku harus pergi bersamamu? Bolehkah nggak pergi?"
Melihat dia tampak tidak bersedia, Jovita berkata dengan galak, "Pamela, ingat posisimu saat ini! Sekarang kamu adalah asistenku, aku suruh kamu ngapain, ya kamu harus melakukannya dengan patuh! Kamu sudah mengambil gaji 20 juta dariku, jadi kamu nggak ada hak milih-milih pekerjaan!"
Pamela memijat keningnya. "Baiklah."
Terpikir nanti dirinya akan bertemu Agam, dia sungguh pusing, tetapi Jovita tak berniat untuk membiarkannya pulang kerja.
Pergi, ya pergi. Hari ini dia mengenakan pakaian seperti ini, paman pasti tidak akan memperhatikannya.
"Jovita."
Pria paruh baya tadi berjalan pelan ke arahnya untuk memanggil Jovita.
Pria itu adalah ayah angkatnya Jovita.
"Jovita, Pak Agam dan lainnya ada di atas, sekarang aku akan membawamu ke sana dan memperkenalkanmu."
Jovita turun dari ayunan dengan senang. "Aku sudah datang, terima kasih, Ayah Angkat!"
Rudi melihat putri angkatnya

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link