Bab 1255
Adsila tertegun sejenak. Begitu menoleh ke atas, Adsila mendapati Marlon duduk di seberangnya sambil tersenyum!
Ini ....
Inikah yang dimaksud tidak akan datang sia-sia oleh Marlon?
Marlon memanggil pelayan untuk memesan segelas kopi. Kemudian, dia tersenyum seraya menatap Adsila. "Kenapa? Nggak bisa bicara saking senangnya melihatku?"
Adsila tersadarkan dan meletakkan ponsel. Ekspresinya masam saat memelototi Marlon. "Kok kamu tahu aku ada di sini?"
Marlon memegang pipi dengan satu tangan. "Mungkin karena telepati?"
Adsila lebih marah lagi. "Marlon! Mau apa sebenarnya kamu?"
Marlon berterus terang, "Kejar kamu."
Ekspresi Adsila membeku dan wajahnya memerah, lalu berdeham dengan canggung. "Jangan bercanda!"
Marlon menatap Adsila dengan penuh rasa cinta. "Aku nggak bercanda. Aku sudah mengungkapkan perasaanku sejak kemarin, tapi kamu nggak menanggapi omonganku dengan serius."
Adsila mengernyit. "Serius? Bisa-bisanya kamu membicarakan soal serius di depanku? Pak Marlon sepertinya bahkan n

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link