Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 1683

Justin sengaja membuat suaranya menjadi serak, "Aku juga nggak tahu, mungkin lukanya robek lagi saat meneleponmu dengan lengan ini sebelumnya?" Ariel mengerutkan keningnya dan menatap Justin dengan sangat serius, "Kamu bodoh? Memangnya nggak bisa telepon pakai tangan yang lain?" Justin menunjukkan ekspresi sedih, "Aku buru-buru meneleponmu dan sama sekali nggak kepikiran ...." "Uhuk, uhuk, uhuk ...." Sebuah suara yang terdengar tidak jauh dari mereka menarik perhatian Ariel, dia mengangkat kepalanya dan melihat ada seorang pria paruh baya yang sedang duduk di sofa. Marko benar-benar tidak bisa menahan tawanya tadi, tidak disangka putranya yang begitu nakal bisa berakting sampai seperti ini di depan perempuan. Sayang sekali dia tidak membesarkan putranya sebagai seorang aktor .... Ariel kurang lebih bisa menebak identitas pria paruh baya melalui tampangnya dan ekspresinya terlihat sedikit canggung, "Apakah kamu adalah Tuan Marko? Maaf, aku nggak melihat Tuan tadi!" Marko melambaikan tan

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.