Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 1874

Mendengar Revan menanyakan hal ini dengan suaranya yang serak, Kalana berjalan turun sambil terkekeh dengan jijik. "Menurutmu kenapa? Karena kamu adalah anak yang aku adopsi! Barangku, sejelek apa pun itu, tetap adalah milikku! Aku nggak akan membiarkan orang lain merebut milikku!" Tatapan Revan tampak tidak berdaya dan juga putus asa. "Tapi ... kamu sama sekali nggak menyukai anak-anak ... kamu juga nggak menyukaiku. Kenapa kamu nggak bisa membiarkanku tinggal dengan Ayah dan Ibu ...." Mendengar Revan menyebut "ibu" yang bukan merujuk pada dirinya sendiri, Kalana seketika naik darah. Dia langsung melemparkan anak kecil ini ke tanah dengan kuat! "Apa katamu? Siapa yang kamu sebut ibumu?" kata Kalana. Jalan pegunungan tidak rata dan penuh akan duri. Begitu Revan terlempar ke tanah, kulitnya yang terekspos langsung robek karena duri tanaman yang tajam, sehingga dia mengerang kesakitan sambil mengernyit! Namun, Kalana masih saja menendangnya dengan kuat sambil berseru, "Dasar bajingan! Si

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.