Bab 2890
Dian menarik napas dalam-dalam. Sepertinya hari ini Lesti sudah melakukan persiapan yang matang, dia tidak tahu trik seperti apa yang akan dimainkan oleh Ririn di lantai atas sana.
'Apa boleh buat, trik seperti apa pun yang mereka mainkan, aku harus siap untuk menghadapinya,' kata Dian dalam hati untuk menenangkan dirinya sendiri.
"Tok ... tok ... tok .... "
"Ririn, Ayah memanggilmu segera turun untuk makan bersama. Ibumu sudah lapar."
Begitu mendengar suara Dian, Ririn langsung merasa kesal setengah mati. "Oke, oke, aku sudah tahu. Kamu turun saja dulu."
Dian tidak peduli apakah adik tirinya itu akan turun atau tidak. Setelah mendengar jawaban dari Ririn, dia segera turun ke lantai bawah.
Melihat Dian berjalan memasuki ruang makan seorang diri, Lesti menatapnya dengan tatapan sedikit terkejut dan berkata, "Dian, bukankah aku memintamu untuk pergi memanggil Ririn? Mengapa Ririn belum turun juga?"
"Aku sudah memanggilnya, juga sudah mendapat jawaban darinya sebelum turun."
"Oh ... apa b

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link