Bab 42
Liana adalah ibuku, satu-satunya keluarga yang kumiliki di dunia ini. Jika dia bersalah, aku rela menanggung separuh kesalahannya.
Karena itu, selama bertahun-tahun, hatiku selalu penuh rasa rendah diri dan penyesalan.
Kesunyian kali ini terasa jauh lebih lama daripada biasanya.
Ketika pesawat hampir mendarat, Yudha tiba-tiba kembali buka suara, "Kamu hampir lulus, apa rencanamu setelah lulus?"
Mendengar itu, aku langsung bersemangat. Sebagai anak muda yang akan segera masuk ke dunia kerja, tentu aku punya harapan penuh pada masyarakat.
"Aku berencana mengirim lamaran kerja ke beberapa perusahaan besar, termasuk mengikuti acara job fair yang diadakan perusahaan-perusahaan. Nanti, aku akan memilih perusahaan yang cocok untuk mengikuti wawancaranya."
"Di antara perusahaan yang kamu lamar ... ada Grup Zuriawan?"
Aku menggeleng. "Nggak ada."
Aku sudah menghabiskan cukup banyak waktu untuk menyaring perusahaan yang bukan bagian dari Grup Zuriawan.
Tidak kusangka, setelah mendengar jawabanku

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link