Bab 47
Mendengar perkataan Wina, sorot mata David langsung menunjukkan kilat amarah. "Apa maksud perkataanmu itu? Masa karena sudah ada skandal sebelumnya, kita biarkan saja yang sekarang dan membiarkan nama baik universitas hancur total?"
"Tapi, kalau Khaira lapor ke polisi dan menyelidiki masalah ini, bukannya itu bisa membersihkan namanya dengan adil dan terbuka?"
Tatapan marah David makin dipenuhi amarah. Keningnya berkerut seraya melirik Wina. "Masalah ini cuma bisa diselesaikan sesuai ucapanku. Aku peringatkan, kalau kamu terus mengacau seperti ini, aku akan menghukummu juga."
Baru saja Wina ingin menjawab, aku buru-buru menariknya.
Aku sudah terlibat di kekacauan ini, tidak bisa membiarkan Wina ikut terlibat.
"Aku akan cari jalan keluar sendiri," jelasku sambil menahan Wina dengan kuat agar dia tidak berbicara.
"Kalau memang nggak bisa diselesaikan, panggil orang tuamu saja," ujar Zaren yang bergerak maju. "Kami akan memahami situasinya dan membahasnya bersama."
Aku mengangguk. Meskipu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link