Bab 89
Namun, Yudha hanya memandang Edison dengan tatapan merendahkan. "Grup Zuriawan nggak mau kerja sama dengan kacang yang lupa kulit."
"Apa?"
"Keluarga Taylor sudah tahu kenapa anaknya menggila dan sedang dalam perjalanan ke sini."
"Apa?" Wajah Edison tampak ngeri. "Keluarga Taylor ... keluarga Taylor ... kamu salah. Bukan aku yang membuatnya gila, tapi Cici. Dia yang menemui istriku dan mengarang cerita kalau dia hamil. Dia yang membuatnya jadi gila."
"Simpan kata-kata itu untuk keluarga Taylor." Yudha menendang Edison yang menarik-narik celananya, lalu berbalik pergi.
Aku menatap Cici dengan tatapan menantang. "Keluarga Taylor nggak akan mengampunimu."
"Bukan, bukan aku." Cici mundur dua langkah, ketakutan. "Aku cuma ingin mereka bercerai."
Yudha menggandeng tanganku. "Ayo, makan di tempat lain saja. Serahkan tempat ini untuk keluarga Taylor."
Sebelum pergi, aku memberi lirikan yang dalam kepada Sela.
Wajah Sela memucat karena ketakutan.
Dalam perjalanan keluar, mataku tertuju pada tang

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link