Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 1916 Meninggalkan Tebing Pedang

"Keputusan yang kacau?" Kepulan awan hitam yang tak terhitung jumlahnya kini hampir menutupi pulau terpencil. Sepertinya malam yang gelap telah menggantikan waktu disiang hari. Badai petir yang bergemuruh terlihat jelas di dalam kepulan awan hitam. Detik berikutnya cahaya pedang berwarna keemasan tampak bersinar menebas langit, dan menembus awan hitam. Kemudian, pedang berwarna keemasan tampak bersinar saat dia terjatuh ke langit dan menebas tubuh Dillon. Pria itu menatap keatas langit dan menyaksikan cahaya pedang berwarna keemasan itu turun dari atas langit. Seolah-olah dia adalah sosok Raja Kera yang tengah menyebabkan kekacauan di dalam Istana Giok Surgawi dan mendapatkan tekanan oleh Gunung Lima Jari Buddha yang sangat menakutkan. Argh! Argh! Argh! Dillon meraung seperti seekor binatang buas. Tanah yang ada di bawah kakinya mulai retak. Otot-otot Dillon mulai menonjol, dan matanya berubah menjadi kemerahan. "Pedang Fana!" Astaga! Saat ini seluruh tubuh Dillon tengah berman

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.