Bab 159
Tangan Yoana yang tergantung di satu sisi nyaris berdarah dan memasang wajah kasar.
"Nggak, memang seharusnya begitu. Aku benar-benar harus meminta maaf pada Kakak atas apa yang terjadi kali ini."
Giany memeriksa tas dan harus mengakui adik ini memiliki selera yang cukup bagus. Setidaknya dia bisa membawa tas ini dan terlihat sederhana serta anggun.
Dia mengangkat tangan dan mengusap kepala Robert lagi, "Terima kasih."
Seketika Robert merasa agak malu. Sebenarnya terakhir kali dia merasa bersalah saat membantu membujuk Kak Giany untuk mengakui kejadian tersebut. Sekarang dia juga lega melihat Giany sama sekali tidak memasukkannya ke dalam hati.
Yoana masuk ke kamar perlahan, nadanya masih lembut yang membuat Giany agak terkejut.
Di matanya, taktik adik ini tidak pernah masuk akal. Mengapa malam ini dia begitu tenang?
"Kak, besok aku akan mencoba gaun pengantin. Kalau ada waktu luang, kamu bisa ikut denganku."
"Nggak ada waktu, aku harus bekerja."
Yoana merasa lebih baik, berpikir Giany

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link