Bab 22 Ada Istri, Lupa Teman
Clara masuk ke kamar mandi, sedangkan Ivan pergi ke balkon.
Dia berdiri di depan pagar balkon sambil memegang rokok dan mengobrol di telepon.
Di telepon, Nathan masih belum menyerah membujuknya datang.
"Kak Ivan, kamu benar-benar nggak mau datang ke bar untuk mendukung usaha baru temanmu?"
"Nggak mau."
Ivan tidak bergerak dan menolak dengan tegas.
Nathan menghela napas dan hampir putus asa. "Kak Ivan, bahkan Jiro yang super sibuk saja datang ke bar, kamu ... "
Ivan mengisap rokok dan mengembuskan asap rokok ke udara.
Ivan berkata dengan tenang, "Nggak bisa, malam ini Nenek menginap di rumahku."
"Oke, oke," kata Nathan sambil terus menggoda. "Kamu ini memang sudah lupa teman setelah ada istri."
"Nanti aku kasih uang untuk hadiah pembukaan bar milikmu."
Mendengar akan diberi uang, Nathan langsung berubah sikapnya.
"Baiklah, terima kasih banyak, Bos Ivan!"
Ivan tidak mau berlama-lama telepon dengan Nathan, jadi dia bilang, "Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup telepon."
"Eh, tunggu sebe

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link