Bab 120
Dia belum pernah melihat wanita itu tersenyum selebar itu sebelumnya.
Yavin membunyikan klakson.
Namun, tidak ada gunanya.
Jalan di depan macet total.
Setiap mobil merayap seperti kura-kura.
Yavin menurunkan jendela mobil, angin dingin dari luar menerpa masuk. Di ujung jarinya, dia menjepit rokok, menyandarkannya di jendela, lalu mengetuk pelan.
Asap putih kebiruan tipis mengepul, mengaburkan pandangannya, tetapi tetap tidak mampu menghapus bayangan wajah Myria.
Dari tempatnya sampai ke halte bus di depan, masih terhalang beberapa mobil di tengah.
Wanita itu hari ini mengenakan baju biru, syal krem yang melingkar di lehernya. Angin meniup rambut wanita itu. Dia melihat wanita itu mengobrol dengan pria di sampingnya sambil tertawa lebar, memperlihatkan gigi putih dan bibir merahnya.
Murni sekaligus memesona.
Jalanan macet selama dua puluh menit.
Baru kemudian, arus kendaraan mulai bergerak lancar secara perlahan.
Yavin melihat dia dan pria itu naik ke bus di depan. Bus itu berjalan lamb

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link