Bab 221
Myria melihat Yavin menaikkan kaca jendela mobil. Pria itu tidak pergi, juga tidak ingin menanggapi dirinya.
Myria merapikan rambut panjangnya yang agak berantakan. Selanjutnya, dia sudah membuat keputusan, kemudian berjalan ke sisi lain, membuka pintu mobil, dan masuk.
Seperti kata Yavin, kursi belakang mobil ini bisa dilipat menjadi ranjang kecil untuk istirahat sejenak.
Suhu di dalam mobil sedikit lebih hangat, tetapi saat melepas pakaian, Myria tetap merasa dingin.
Setelah melepas mantel, Myria menyilangkan tangan memegang ujung sweternya. Begitu melepas sweter itu, kulit putihnya langsung gemetar karena kedinginan.
Yavin tidak menatapnya langsung, tetapi dari sudut matanya, dia tetap bisa melihat wanita itu.
Kulit wanita itu halus, putih menyilaukan dalam cahaya redup. Saat tersentuh udara dingin, tubuhnya sedikit gemetar.
Tatapan pria itu meredup.
Pria itu tidak bergeming, tetapi napasnya tertahan, dadanya menegang.
Dia samar-samar mencium aroma tubuh wanita itu.
Myria biasanya t

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link